Tom Hicks mengatakan, Liverpool saat ini bernilai tiga kali lebih mahal ketimbang saat ia membelinya pada 2007 silam.
Salah satu pemilik Liverpool, Tom Hicks, membantah akan menjual murah Liverpool. Sebaliknya, ia akan menjual "The Reds" dengan nilai 660 juta poundsterling atau sekitar Rp 9,1 triliun. Nilai ini lebih tinggi 160 juta poundsterling atau sekitar Rp 2,2 triliun dari yang diperkirakan pengamat ekonomi dan sepak bola Inggris.
Menurut para pengamat, investor enggan masuk ke Liverpool karena klub ini dijual dalam keadaan berutang 273 juta poundsterling atau sekitar Rp 3,2 triliun. Karena dikejar tenggat pembayaran, Hicks dan partnernya, George Gillet, disebut melakukan berbagai cara untuk menjual klub sebelum musim berakhir. Banting harga dinilai sebagai solusi yang bakal mereka tempuh.
Namun, Hicks mengatakan, beban utang Liverpool sama sekali bukan menjadi ukuran potensi Liverpool sesungguhnya. Ia mengaku yakin, Liverpool masih memiliki potensi ekonomi besar dan menguntungkan bagi investor yang mengerti bagaimana menggalinya.
"Liverpool merupakan investasi bagus. Harganya saat ini mungkin naik tiga kali lipat (dibanding saat Hicks membelinya seharga 220 juta poundsterling atau sekitar tiga triliun rupiah pada 2007 silam). Kami telah menggandakan anggaran belanja pemain dan stadion baru sudah dirancang dan mendapatkan izin," terang Hicks.
"Dengan suntikan dana segar dari pemilik baru, stadion akan beroperasi pada Agustus 2014. Liverpool akan sama menguntungkannya dengan klub Premier League lain dan bisa berkompetisi baik secara finansial maupun prestasi di lapangan dengan klub mana pun. Ini adalah langkah besar untuk Liverpool. Sekarang, kami akan memanfaatkan waktu mencari pembeli paling potensial," lanjutnya.
Menurut para pengamat, investor enggan masuk ke Liverpool karena klub ini dijual dalam keadaan berutang 273 juta poundsterling atau sekitar Rp 3,2 triliun. Karena dikejar tenggat pembayaran, Hicks dan partnernya, George Gillet, disebut melakukan berbagai cara untuk menjual klub sebelum musim berakhir. Banting harga dinilai sebagai solusi yang bakal mereka tempuh.
Namun, Hicks mengatakan, beban utang Liverpool sama sekali bukan menjadi ukuran potensi Liverpool sesungguhnya. Ia mengaku yakin, Liverpool masih memiliki potensi ekonomi besar dan menguntungkan bagi investor yang mengerti bagaimana menggalinya.
"Liverpool merupakan investasi bagus. Harganya saat ini mungkin naik tiga kali lipat (dibanding saat Hicks membelinya seharga 220 juta poundsterling atau sekitar tiga triliun rupiah pada 2007 silam). Kami telah menggandakan anggaran belanja pemain dan stadion baru sudah dirancang dan mendapatkan izin," terang Hicks.
"Dengan suntikan dana segar dari pemilik baru, stadion akan beroperasi pada Agustus 2014. Liverpool akan sama menguntungkannya dengan klub Premier League lain dan bisa berkompetisi baik secara finansial maupun prestasi di lapangan dengan klub mana pun. Ini adalah langkah besar untuk Liverpool. Sekarang, kami akan memanfaatkan waktu mencari pembeli paling potensial," lanjutnya.
0 komentar:
Posting Komentar